(Perspektif tentang Pengajaran Efektif di abad ke 21)
Belajar adalah proses perubahan yang dilakukan secara sadar dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dan berbagai aspek perobahan kearah yang lebih baik.
Pembelajarna yang dilakukan secara sadar tentu saja akan melibatkan berbagai aspek yang pemiliki peran sama pentingnya; aspek tersebut meliputi aspek kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan) dan afektif (sikap).
Aspek inilah yang sekarang menjadi tolak ukur pencapaian tujuan pendidikan nasional yang diterapkan pada sekolah-sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.
Secara nasional, pemerintah melihat bahwa pencapaian tujuan pendidkan nasional merupakan tanggung jawab seluruh komponen mulai dari pemerintah pusat dalam hal ini Mendiknas, Pemerintah Propinsi dan pemerintah kota.
Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini telah menjadikan hampir semua aspek kehidupan telah menggunakan teknologi sebagai wahana meningkatkan kinerja. Menyikapi hal tersebut tentu dibutuhkan kesiapan mulai dari aspek manusia (user) berhubungan dengan sumber daya dan aspek kesiapan teknologi itu sendiri untuk dapt membantu memudahkan pekerjaan manusia sebagai pengguna teknologi.
Belajar menjadi guru adalah sebuah perjalanan panjang dan kompleks, yang penuh dengan kegembiraan dan tantangan. Perjalanan itu dimulai dengna pengalaman yang kit amiliki bersama orang tua dan kakak/adik, dilankutka dnegan observasi dari guru ke guru selama enam belass sampai dua puluh tahun di sekolah dan diperguruan tinggi dan secara formal mencapai puncaknya pada pelatihan profesional, tetapi setelah itu lasih terus berlanjut dalam bentuk pengalaman mengajar sepananjang hayat.
Agar berhasil guru harus memiliki pemahaman yang solid tentnag penelitian yang mendukung dan mendefinisikan praktik mengajar. Mereka juga harus menguasai pegnetahuan praktis yang mendalam tentang siswa, bagaiman mereka belajar, dan tentang berbagai strategi untuk memajukan pembelajaran siswa.
Nathaniel Gage (1984) ........
salah seorang peneliti pendidikan paling terkemuka di amerika serikat mengambarkan mengjar sebagai sebuah seni instrumental,mengajar adalah sesuatru yang berangkat dari ”resep”, formula atau algoritma. Ia membutuhkan improvisasi, spontanitas, penanganan sejunlah pertimbagnan tentang bentuk, gaya, kecepatan, ritme, dan ketepatgunaan dengan cara yang begitu komplekssehingga bahkan komputerpun tidka akan mampu melakukannya, seperti halnya mereka tidak akan mampu menyamai apa yang dikalukan oleh seorang ibu terhadapanaknya yan berusia 5 tahun atau apa yang setiap saat diucapkan seorang kekasih kepada orang yang dicintainya.
Tidak ada bola kristal yang memungkinkan kita untuk melihat apa yang akan terjadi di abad 21 yang baru sj kita masuki. Akan tetapi beberpa tren kemungkinan besar akan berlanjut dna beberapa aspek pendidikan dan pengajaran akan tetap sama, sementara sebagian lainnya akan berubah secara cukup dramatik. Disatu pihak, perubahan besar yang terjadi dalam cara penyimpanan dan mengakses informasi dengan komputer dan teknologi digital akan mengubah banyak aspekpendidikan. Saat ini dan dimasa mendatang, Internet berpotensi untuk menghubungkan siswa ke berbagai sumber yang sebelumnya tidak tersedia. Banyak yang percaya bahwa internt akan menjadi (saai ini belum) medium untama intukinformasi dan akan mengubah secara substansial bentuk-bentuk publikasi cetakan maupun visual. Hal ini aka menyebabkan para guru (baca pendidik) untuk meredefenisikan banyak pelajaran dan tugas-tugas yang mereka berikan kepada siswa.
Tantang mengajar guru abad 21 dapat meliputi :
-mengajar dalam masyarakat multikultural.
-mengajar untuk konstruksi makna
-mengajar untuk pembelajaran aktif
-mengajar dan akuntabilitas
-mengajar dan pilihan
-mengajar dengan pandangan baru tentang kemampuan
-mengajar dan teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar