Jumat, 21 September 2012

WORKSHOP KOMITE SEKOLAH


SMA Negeri 9 Kendari mengadakan Workshop Pemberdayaan Komite Sekolah pada hari Sabtu, 22 September 2012. Workshop yang dilaksanakan selama sehari tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas anggota Komite. Ketua Panitia Pelaksana, Drs. Haafi mengatakan bahwa workshop yang didanai dari APBN Pusat tahun anggaran 2012 merupakan program sekolah yang dimaksudkan untuk meningkatkan kapitas dan pada akhir kegiatan workshop diharapkan menghasilkan suatu rumusan program kerja Komite Sekolah yang siap untuk dlaksanakan tahun 2012/2013.

Kegiatan Workshop diisi oleh pemateri dari Ketua Dewan Pendidikan Kota Kendari, Kepala Dinas Diknas Kota Kendari, dan Ketua Komite SMA Negeri 9 Kendari.

Kamis, 09 Agustus 2012

WORKSHOP PEMBELAJARAN










Pengembangan profesionalisme guru sebagai tenaga profesional sangat erat kaitannya dengan sejumlah kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan oleh seorang guru sebagai tanggung jawab profesi yang harus diwujudkan dalam bentuk nyata.
Untuk menjawab hal tersebut, kegiatan penelitian, khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai bahan menyusun karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu kewajiban yang harus dapat dilaksanakan di dalam kelas.  PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru yang berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
Dalam proses pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) salah satu faktor yang menjadi hal pokok yang harus dilakukan adalah penerapan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap mata pelajaran. Dengan penerapan model diharapkan terjadi perubahan pola sikap dan tingkah laku belajar siswa yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa.
Selain hal tersebut, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran juga menjadi hal penting untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif.

Rabu, 09 Desember 2009

MODEL - MODEL PEMBELAJARAN

Khasanah Inovasi Pembelajaran

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.

MODEL, METODE, STRATEGI, TEKNIK, DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Perbedaan Model, Metode, Strategi, Tehnik dan Pendekatan dalam Proses Pembelajaran

Dalam penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kita tentu harus menentukan Model dan Metode Pembelajaran. Antara Model dan Metode Pembelajaran haruslah relevan. Kedua komponen ini terkadang menimbulkan kerancuan, yang bagaimana metode dan bagaimana pula model pembelajaran. Belum lagi jika dihadapkan dengan istilah Strategi, Tehnik ataupun Pendekatan Pembelajaran. Uraian berikut ini mungkin dapat membantu kita untuk lebih spesifik dalam mengidentifikasi makna istilah-istilah tersebut.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

PEMBELAJARAN BERBASIS TIK, KONSEP DAN PENERAPAN

BELAJAR UNTUK MENGAJAR
(Perspektif tentang Pengajaran Efektif di abad ke 21)


Belajar adalah proses perubahan yang dilakukan secara sadar dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dan berbagai aspek perobahan kearah yang lebih baik.

Pembelajarna yang dilakukan secara sadar tentu saja akan melibatkan berbagai aspek yang pemiliki peran sama pentingnya; aspek tersebut meliputi aspek kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan) dan afektif (sikap).

Aspek inilah yang sekarang menjadi tolak ukur pencapaian tujuan pendidikan nasional yang diterapkan pada sekolah-sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.

Secara nasional, pemerintah melihat bahwa pencapaian tujuan pendidkan nasional merupakan tanggung jawab seluruh komponen mulai dari pemerintah pusat dalam hal ini Mendiknas, Pemerintah Propinsi dan pemerintah kota.

Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini telah menjadikan hampir semua aspek kehidupan telah menggunakan teknologi sebagai wahana meningkatkan kinerja. Menyikapi hal tersebut tentu dibutuhkan kesiapan mulai dari aspek manusia (user) berhubungan dengan sumber daya dan aspek kesiapan teknologi itu sendiri untuk dapt membantu memudahkan pekerjaan manusia sebagai pengguna teknologi.

PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING)


Seputar Pembelajaran Elektronik (e-Learning)

Abstrak
Setiap kemajuan yang berhasil dicapai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi hendaklah senantiasa dipandang sebagai suatu instrumen untuk peningkatan kualitas hidup manusia. Demikian juga halnya dengan “e-learning” sebagai salah satu wujud kemajuan yang dicapai di bidang teknologi komunikasi dan informasi haruslah juga disikapi secara positif sekalipun harus diakui ada sisi negatifnya. Dipandang secara positif, artinya, sejauh mana “e-learning” dapat dioptimalkan pemanfaatannya sehingga menjadi kontributor yang positif terhadap berbagai aspek kehidupan manusia pada umumnya dan bagi dunia pendidikan dan pembelajaran pada khususnya. Dalam kaitan ini, kerjasama dan koordinasi antara berbagai institusi/ organisasi yang mempunyai keterkaitan misi, tugas dan fungsi di bidang teknologi komunikasi dan informasi perlu disinergikan agar kemajuan yang ada dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama di bidang pendidikan dan pembelajaran. Berkaitan dengan respons terhadap “e-learning”, ada yang pro dan kontra. Masing-masing dari kedua pihak ini didukung oleh berbagai argumentasi. Sejauh lembaga-lembaga pendidikan tertentu merespons “e-learning” secara positif karena memberikan nilai tambah bagi peningkatan kualitas lulusannya, maka lembaga pendidikan tersebut perlu didukung sebagai pionir. Lembaga-lembaga pendidikan lainnya dapat menjadikan pengalaman lembaga pionir ini sebagai rujukan apakah akan memanfaatkan “e-learning” atau akan menunda untuk jangka waktu tertentu.
Kata-kata Kunci: e-learning,website, pembelajaran, kegiatan belajar secara tatap muka
-----------------------
*) Jafar, S.Pd. Guru SMA Negeri 9 Kendari, mahasiswa pasca sarjana/S2 Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta.
 

Sekretaris PMI Kota Kendari

Sekretaris PMI Kota Kendari
Jakabaring - Palembang

MUTIARA

Belajar PHP

Putri

Mutiara Putri

My Profile

Foto saya
punya keinginan yang biasa - biasa saja, sungguh apa yang kita dapat pastilah milik kita.itu adalah prinsip, okey